Pages

Snow

Snow
Love snow <3

Saturday, January 14, 2012

PKM GT : "Eco Laundry"


Kebersihan adalah indikator utama dalam menilai kepedulian warga negara terhadap negaranya sendiri. Kebersihan juga menjadi indikator tingkat intelektual, pertumbuhan dan tingkat pendapatan masyarakat. Kita bisa melihat perbedaan antara kebersihan di negara ketiga dengan negara-negara besar seperti Singapura, Amerika Serikat dan lainnya.

Harus diakui bahwa Indonesia dalam segi intelektual dan kedisiplinan masih sangat kurang dibandingkan negara-negara besar yang sudah jauh dari segi teknologinya juga. Ini sebuah tamparan keras juga untuk para pemuda Indonesia apabila kebersihan menjadi indikator tingkat kepedulian warga negaranya. Padahal Indonesia menjunjung tinggi nasionalismenya dalam bingkai Pancasila.

Material yang paling banyak berkontribusi dalam pencemaran kebersihan di Indonesia adalah sampah plastik, terutama tas plastik. Kegunaan tas plastik memang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Rakyat Indonesia masih menggunakan tas plastik untuk membawa barang belanjaan, untuk membeli baju, membeli makanan dan sebagainya. Padahal fakta telah mengatakan bahwa tas plastik sulit terurai dan malah menimbulkan bencana bagi lingkungan.

Penulis merasa bahwa kebiasaan tas plastik yang menjadi suatu hal yang sangat urgensial bagi masyarakat ini, harus digeser menjadi alternatif lain demi menyalamatkan lingkungan yang mulai hancur oleh tangan masyarakat itu sendiri. Maka perhatian kami menuju ke tempat laundry di sekitar kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang banyak mendapat permintaan pencucian dan plastik yang digunakan ukurannya sangat besar.

Kami merasa dengan ukuran sebesar itu pencemaran akan sampah plastik pun akan semakin besar. Dari segi efisiensi, tas plastik memberi efek berat karena tumpuan berat ada di tangan namun ringannya tas plastik tidak mampu memberi reaksi yangs setimpal, sementara berat dari baju-baju untuk laundry beratnya pun bisa mencapai 6 kg.

Maka solusi yang kami tawarkan adalah penggunaan tas hemat dan ramah lingkungan sebagai kampanye menghemat penggunaan tas plastik, dengan label “Eco Laundry”. Sistem yang akan berjalan adalah sebagai berikut    :
1.      Pelanggan yang baru akan mendapatkan tas “Eco Laundry” untuk penggunaan berkelanjutan apabila pelanggan ingin mencuci bajunya di tempat laundry tersebut.
2.      Untuk promosi dan sosialisasi tas “Eco Laundry”, setiap pelanggan lama yang membawa tas plastik untuk cuci, akan diberikan uang pengganti sebanyak Rp 100/kg cuci pakaian.
3.      Pelanggan lama akan mendapatkan tas “Eco Laundry” secara gratis dan diharapkan menggunakan tas “Eco Laundry” untuk penggunaan laundry


Copyright by Averousi 2011

Mahasiswi Teknik

Kira-kira tidur 8 jam itu hanya bisa dirasakan saat kamu bener2 ngerasa ga ada tugas. Yak, jaman ga ada tugas itu saat minggu tenang pas mau UAS. Ngerasa pelajaran yang diEASkan bakal mudah, gue nyantai pol ampe deket2 UAS. Deg-degan lebih ke final project tapi ga ada yang memulai. Yowis kita nikmati main-main dulu yo.

Terakhir tidur di kasur kapan ya? Saya seringnya tidur dengan laptop kebuka depan mata. Minus mata saya nambah karena keseringan di depan laptop. Terlalu sering malah. Ga pernah ga ada satu hari tanpa laptop. Internetan? Iya. Ngerjain tugas? Iya. Ngejar info-info? Iya.

Saya mahasiswa informatika yang katanya identik dengan laptop? Ya, saya akui. G bisa saya bayangin kalo ada anak informatika ga punya laptop. Bukan maksudnya arogansi jurusan atau borju, tapi bayangkan saat kamu harus ngerjain laporan resmi atau laporan pendahuluan suatu praktikum Sistem Digital dan minjem laptop orang lain adalah hal yang susaah. Ga dipungkiri kalo lab itu ada, tapi males ga sih kalo harus ke lantai 3 dan ngerjain sambil ditemani banyak keributan? Kalo saya males.

Kisah lainnya adalah saya udah sering banget nginep di rumah temen. Mau rumah temen, mau kosan temen, kamar temen. Tidur di tiker. Tapi sori ya, saya mandi pagi terus. Ga pernah ada kejadian ga mandi pagi. Mungkin kalo sarapan yang selalu kelewat.

Kisah selanjutnya adalah pengkaderannya. Pengkaderan mahasiswa teknik manapun pasti keras. Apalagi kalo ngeliat ITS yang persaudaraannya kuat banget karena emang pengkaderannya dikerasin jadi emang "bond" diantara2 orang2nya bener2 kuat. Saya ngomong ini karena ini yang saya rasain sejujurnya, bukan karena mau cari muka depan senior. Saya ngeliat teknik mesin ITS ama teknik mesin ITB mungkin beda. Akademis okelah bagusan ITB tapi dari segi mental, sudahkah merasakan pengkaderan mesin ITS?

So far, capek emang pengkaderannya, tapi sooo far lagi rasanya manis loh kalo udah diangkat, udah jadi warga TC, udah jadi himpunan dan sebagainya. Mungkin saya such an ordinary person banget gitu ya ngikut2 alur pengkaderan dan ujungnya ya jadi pengurus harian. Tapi ini emang doyannya saya. Saya suka organisasi, suka berkenalan dengan orang baru, suka ngurus suatu hal, suka bergerak, suka memberi ide-ide

Kisah lainnya tentang mahasiswi teknik adalah MAKAN! Percaya atau tidak, makan pagi dan makan siang kami jadi satu dan makan malam adalah makan yang selalu tidak pernah terlewatkan. Why? Kami masuk paling pagi dan pulang paling malam. Tugas numpuk di meja (kalo saya dalam bentuk digital #loh) dan bingung mau dikerjain kapan.
Saya pikir kuliah itu asik karena jadwalnya bolong2 gitu jadi ada waktu main. Ya emang bener ada waktu main, tapi ya tugas tetep ada. Jadi ga dipungkiri, saat main itu kamu harus ngelupain tugasmu buat ditumpuk. Kalo mau tugasnya ga numpuk, ya ga main dulu. Tapi pas tugas udah selese, dateng lagi another tasks yang buat kamu gabisa main.

Intinya, "main" buat mahasiswa teknik adalah ngobrol nyante ama temen sambil makan. Gitu aja deh. Beda dengan definisi "main" anak SMA atau SMP dsb. Bagi gue yang masih anak bawang di dunia perkampusan, masih ada waktu buat jalan-jalan dsb. Tinggal tunggu neraka tahun kedua, ketiga dsb.
Sekian tentang mahasiswi teknik

Copyright by Averousi 2011